Monday, April 4, 2011

Salahkah cintaku ini???



 Sudah menjadi takdir kita manusia tertarik satu sama lainnya. Dan ini merupakan kebijaksanaan-Nya. Kebijaksanaan ini Dia kokohkan dalam firman-Nya,
“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (Ali ‘Imran [3]: 14)
Jika ketertarikan kita terhadap lawan jenis adalah nasib yang harus kita terima, lalu bagaimana jika ketertarikan itu bersemi di lahan yang salah?
Cinta yang bertumbuh lalu disemaikan di lahan yang salah, maka ia hanya akan menjadi sumber penyakit kehidupan. Menghancurkan gelora jiwa muda, lalu hidup ditengah kesedihan dan kegelapan bumi. Semuanya tampak kelam disaat cinta ini kandas di tengah jalan, terlebih-lebih jika si wanita telah ternodai oleh si lelaki jalang berhidung belang.
Sekilas tampak indah dan nikmat, namun akhirnya menyakitkan karena nikmat di dunia tidak abadi. Di sela-selanya ada dosa karena cinta menuntut perhatian yang penuh serta sentuhan lembut yang menyenangkan. Tidak ada cinta yang tidak menginginkan perhatian kekasihnya, tidak ada cinta yang tidak mengharapkan sentuhan. Di sinilah Tuhan tidak menghendaki, ketika cinta telah disalah gunakan. Ketika cinta hanya untuk memuaskan raga  dan mengabaikan jiwa yang mengharapkan ketenangan dari cinta tersebut.
Inilah cinta yang bersemi di lahan yang salah. Ketika si fulan dan fulannah yang belum sah mengekspresikan gelora cintanya.
Lalu bagaimana? Apakah jatuh cinta itu berdosa? Tidak, tidak ada yang berdosa selama dia masih bisa menjaga hatinya agar tidak menyemaikan cintanya di lahan yang salah, lalu dia tetap menjaga rambu-rambu rabbani yang telah ditetapkan.
Saling mencintai adalah takdir hidup manusia. Siapa pun yang jatuh cinta segeralah melabuhkannya ke pelaminan agar cinta kalian bersemi indah di singgasana cinta, agar kebutuhan jiwa dan raga terpenuhi secara bersamaan. Dan bersamanya ada ridho Yang Maha Pencipta.
Jika cinta tidak mungkin ke pelaminan, jika si dia belum tentu menjadi pendamping hidup. segeralah memutuskannya, jangan biarkan cinta seperti ini bersemi. karena hanya akan melahirkan duka, dosa dan kesedihan yang berlarut-larut.