Sunday, March 27, 2011

Wealth Strategy ala Kiyosaki #1



By: budi Rachmat
Usaha Kecil - BAKMI, Sendiri Vs Franchise
Tulisan #1
Rekan sekalian,
Kebetulan saya punya 4 waralaba dan 2 usaha sendiri (dan 2 properti sewaan). Sebelumnya, selama 15 tahun, saya adalah profesional/karyawan (makan gaji).
Perubahan saya secara finansial mengikuti pandangan Robert T.Kiyosaki. saya menganggap beliau adalah mentor saya - secara langsung maupun tidak
langsung.
Dari 12 buku Kiyosaki, 6-7 bukunya telah saya implementasikan, dapat disimpulkan visi, misi dan strategy ‘cara/ala’ Kiyosaki (sepanjang pemahaman
saya), yang saya rangkum menjadi apa yang saya sebut ‘Wealth Strategy ala
Kiyosaki’. Yaitu :
1.  Memiliki ‘tujuan’ ber-investasi, yaitu F/F = 3PI > Expenses.
2.  ‘Melek Finansial’. Pemahaman ‘yang benar’ mengenai Asset dan Liabiliti dan pentingnya Cashflow (daripada
capital gain).
3.  ‘Time and Risk Management’, yaitu kuadran E,S,B,I dan Active dan
Passive Income.
4.  Strategy ber-investasi, yaitu 3 kendaraan ber-investasi.
Tulisan ini adalah bagaimana saya melihat suatu biz opportunity....
Saya coba sharing (menulis) ke-4 tsb di atas secara terpisah.... 1 email / tulisan untuk 1 topik.
Detail dari apa yang saya sedang/telah kerjakan dan bagaimana cara saya mengerjakannya bisa di baca di
www.richdad.com - Community - Discussion Forums - Asia
Pacific - cari judul ‘Jakarta: the implementation of Kiyosaki's.
JADI, bagaimana ‘saya’ melihat BAKMI, sebagai Usaha Sendiri vs Franchise.
Dengan berpanduan pada ‘Wealth Strategy ala Kiyosaki, maka;
1. Mengacu pada kuadran E,S,B,I.
E = Employee


S = Self-employee


B = Biz Owner


I = Investo
E dan S = Active Income
B dan I = Passive Income
1.a. Dilihat dari WAKTU (Time management).
‘Waktu’ untuk setiap orang (mahluk hidup) adalah sama.... yaitu 24 jam dalam sehari.... tidak lebih.... dan tidak kurang.... Waktu ini sangat penting karena tidak
‘tergantikan’ (waktu yang sudah lewat tidak dapat di-ulang/dikembalikan lagi).



Masalahnya, bagaimana dengan waktu yang kita miliki itu kita bisa mendapatkan
manfaat finansial yang paling efektif (maksimal)....???
Klo (BAKMI tsb) dijalankan sendiri (USAHA SENDIRI).... berarti berada di kuadran S.... karena harus ditungguin/dikelola/dijalankan....
ARTI-nya dari 24 jam waktu yang dimiliki kita harus menyisihkan sebagian untuk mengelola/menjalankan biz ini.... hasilnya diharapan’ mendapatkan keuntungan/hasil-usaha.
Kuadran E, dari sudut ‘waktu’, sama dengan kuadran S.
Kerja 8 jam sehari, 40 jam sebulan.... hasilnya gaji yang ‘pasti.
Kuadran E dan S disebut juga ‘Active Income’....
karena income/hasil-usaha/gaji diperoleh dengan ‘menukar’ waktu yang kita miliki. Besarnya hasil finansial yang bisa didapat dari Active Income berbanding lurus dengan besarnya waktu yang bisa kita ‘tukar’kan. Semakin banyak waktu yang digunakan (ditukar), income-nya (seharusnya) semakin besar.
Bayangkan...... klo pagi kerja (8jam) lalu sore/malam berusaha Bakmi (4jam).... hasilnya 2 sumber income....satu yang pasti’ (gaji) dan satu yang ‘harapan’
(hasil-usaha)...... tapi konsekuensi-nya kita harus ‘menukar’ 12jam dari waktu yang kita miliki (dari 24 jam waktu kita dalam sehari).... untuk mendapat hasil finansial dari ke-2 sumber income tsb.
LALU....., berapa waktu yang masih tersisa untuk.... kegiatan2 lain.... seperti
istirahat, sosial, hiburan, ibadah, investasi dll.dll.dll....
Nah....
semakin cepat ‘resep’nya diformulasikan.... semakin cepat systemnya dibuat....
semakin cepat pekerjaannya didelegasikan.....
adalah semakin baik.... karena waktu kita menjadi ‘longgar’ kembali.... dan dapat digunakan untuk kepentingan/mengerjakan yang lain..... mungkin cari bisnis
baru....
Masalahnya.... klo kitalah kokinya / tukang-masaknya.... atau saking unik’nya pekerjaan tsb sehingga tidak bisa didelegasikan (seperti seniman, penyanyi).... maka mau tidak mau kita harus menukar’ waktu kita untuk mendapatkan
income (= Active Income).
Banyak WARALABA (franchise) yang ditawarkan.... banyak yang HANYA menawarkan system dan produknya.... jadi ‘waktu’ untuk mengerjakannya adalah ‘waktu’ kita sendiri.
Tapi ada juga waralaba yang ‘full operated by master franchise, atau semuanya
(system, produk, karyawan, pembukuan, operasional, pemasaran dsb.dsb.dsb) dikerjakan oleh master franchise.... disini kita adalah investor.... dan ‘waktu’ kita yang tersita untuk pekerjaan/investasi ini relatif sedikit.
Sebagai investor......income-nya didapat/diterima dan ‘waktu’ kita masih luang...
Ini bukan masalah bagus atau tidaknya....bekerja DAN berbisnis......, atau bekerja ATAU berbisnis.....ini masalah ‘time management’.


1.b. Dilihat dari ‘risk management’.
Fokus dari tulisan2 Kiyosaki adalah income.
Menurut saya, mereka yang hanya punya 1 sumber income adalah mereka yang paling beresiko.... dari kuadran manapun (E,S,B,I) income itu diperoleh.
Klo sumber incomenya;
- hanya dari kuadran E (gaji)... klo di PHK gimana...???
- hanya dari kuadran S (bakmi)... klo kena isu formalin gimana...???
- hanya dari kuadran B (hasil-usaha)... klo resesi gimana...???
- hanya dari kuadran I (deposito/hasil sewa)... klo inflasi gimana...???
Oleh sebab itu dengan mendapatkan income dari BEBERAPA SUMBER.... dari beberapa kuadran...... adalah hal yang bijak..... paling tidak kita sudah meminimalkan resiko kehilangan income.
Kuadran B dan I disebut juga ‘Passive Income....
karena income/hasil-usaha yand diperoleh dari sini tidak berhubungan langsung dengan ‘waktu’ yang kita miliki.
Waralaba yang full operated by master franchise’ berada di kuadran B.
Jadi klo berinvestasi disini.... sementara masih di kuadran E.... maka; Secara ‘time management’.... ga masalah.
Secara ‘risk management’.... resiko income sudah di ‘bagi’ (klo hilang satu, masih ada yang lain).
TEORI di atas.... kemungkinan besar sudah banyak yang tahu.... apalagi bagi mereka yang ikut networking.... Tapi biasa dech.... ‘teori is teori’.... mungkin ilmu tsb sudah banyak yang tau.... tapi untuk mengimplementasikannya (ACTION)..... gimana ya...????
Saya jadi inget tulisan pak Roni Manetvision.com


APPLIED Knowledge Is Power’ http://roniyuzirman.blogspot.com/ (APPLIED dengan huruf besar) beberapa saat yg lalu.


Inti dari tulisan ini, menurut saya, adalah..... apapun ilmunya....apapun teorinya....apapun impiannya....apapun alasannya.... apapun tujuannya....berapapun modalnya........klo ga ACTION ya ga jadi apa2nya....
Memang anda tidak akan pernah gagal klo ga pernah action....
(wong action aja enggak koq gagal.... he...he...he...)
Nah.... BAGAIMANA profile income (usaha) saya dilihat dari kuadran E,S,B,I...???
Dari kuadran :
- E, saya tidak punya... alias nol.
- S, saya punya 2 waralaba Yogen Crepes (dan 2 toko).
- B, saya punya 2 waralaba Alfamart minimarket.
- I, saya punya 2 properti sewaan di Apartemen Taman
Rasuna.
Catatan:


a. 2 toko di kuadran S saya beri tanda kurung’ karena belum menghasilkan income/hasil-usaha. Yaitu dari toko grosir Jaket dan Kaos di METRO Tanah
Abang, lantai 4, blok A, no.149 (baru dibuka bulan Maret 2006) dan dari counter


voucher dan hp di ITC Mangga Dua, lantai dasar, blok D, kios no.9 (dibelakang McD, menghadap Ruko Textile) - (baru buka bulan April 2006).


b. Yogen Crepes, saya masukan dalam kuadran S...
karena saya harus meluangkan waktu untuk datang ke counter/gerai untuk ambil omset, briefing dsb.dsb.dsb. Saya harus meluangkan waktu untuk menghitung
dan membayar gaji karyawan setiap akhir bulan.
WALAUPUN..... walaupun waktu yang saya luangkan (alokasikan) HANYA -+
10jam dalam SEBULAN (bukan 1 hari lho....).


c. Alfamart adalah contoh dari waralaba full operated by master franchise’....
didiemin 5 tahun-pun.... incomenya akan tetap saya terima setiap 3 bulan
(karena pembagian hasil-usaha dilakukan 3 bulan 1x). Oleh sebab itu impian saya adalah memiliki 3 Alfamart. Dengan pembagian hasil-usaha pada bulan
yang berbeda.... jadi setiap bulan akan terima hasil-usaha.... tanpa meluangkan
‘waktu’ saya.


d. Hasil sewa properti (Taman Rasuna) adalah contoh Passive Income yang paling jelas. Saya meluangkan waktu -+ 3 bulan (pada tahun 2002) untuk mencari properti yang siap untuk disewakan. Sampai sekarang alhamdulillah, sudah hampir 4 tahun properti tsb masih tersewa. Kerja 3 bulan, hasil-sewa
diterima selama 4 tahun (48 bulan). (ke-2 properti tsb saya ‘leverage’... jaminkan ke bank untuk beli/ambil/invest Alfamart saya yang ke-2).
Active Income saya dari kuadran S... menghasilkan 20% dari total income. Passive Income saya dari kuadran B dan I... menghasilkan 80%.
Dilihat dari sudut ‘time management’.... waktu luang saya banyak. Dilihat dari sudut ‘risk management’.... sumber income saya ada 6.


PENUTUP....
(ga pembukaan’nya koq ada ‘penutup’nya.... he...he...he...)
Saya akan sharing pandangan saya dari sudut/point lainnya (dari point 1,2 dan 4
‘Wealth Strategy ala Kiyosaki’) pada tulisan/kesempatan yang lain.
1. memiliki ‘tujuan’ ber-investasi, yaitu F/F = 3PI > Expenses.
2. ‘Melek Finansial. Pemahaman ‘yang benar’ mengenai Asset dan Liabiliti dan pentingnya Cashflow (daripada capital gain).
4. Strategy ber-investasi, yaitu 3 kendaraan ber-investasi.
Oooo.... ya.... klo ada yang nanya.... koq keterangannya ga urut dari nomer 1 ke


2,3 dan 4..... tapi langsung ‘melompat’ ke no 3 Time and Risk Management. Jawaban saya.... saya lagi APPLIED saran dari pak Purdie Enterprise University http://www.purdiechandra.com/jm/. Kata beliau, pengusaha/wiraswasta pikirannya tuch ga runut (urut).... jadi lompat2’.... jadi kebetulan yang terpikir yang nomer 3.... jadi saya tulis aja..... (biar jadi pengusaha/wiraswasta.... he...he...he...)
Demikianlah, semoga tulisan ini menambah wawasan....dan mohon koreksinya.