Monday, September 6, 2010

Kehendak Hati Nurani

kemarin, entah ini keinginanku atau bukan
yang pasti, aku berani membuka buku tebal karya tulisku kemarin
aku tak tau, apa yang kucari dari sana
dan ku rasa aku merasa kembali ke masa-masa itu lagi
disaat aku berjuang keras membuat cerita yang ada sangkut pautnya denganku
meski aku tidak membaca dari awal hingga akhir
namun aku merasa teringat kembali semua yang telah kutulis disana meskipun aku tidak membacanya secara urut
ketika aku membacanya, siapa sangka hati ini sakit sekali
aku merasakan kehadirannya lagi dipikiranku yang kosong
kenangan perjuanganku, bisa ku ingat semuanya secara sempurna
dan ketika aku membuka lembar-lembar terakhir, aku benar-benar sedih dan menyesal
mengapa harus ada kata "kematian" di otakku saat itu?
kalau sekarang aku mengatakan teringat kembali padanya, berarti aku bisa membayangkan ia berada di peti mati
peti mati?
ya, karena ia akhirnya mati ditanganku, dan tidak akan bisa diubah alur yang satu ini
aku memang menginginkannya
terlalu baik kalau aku terus menghidupkannya lagi
yang pasti, saat ini dan selamanya ia sudah tidak mungkin hidup kembali dan akan hanya menjadi kenangan ceritaku tentang dia dan aku
tentang kami yang tak pernah terwujud sampai kapanpun
tentang kami yang hanya hidup di alam bawah sadarku saja
tak pernah bisa hidup menemani dunia nyataku sampai aku mati esok
selamanya hanya ada di hati dan memori yang dipenuhi dengan dunia "imajinasi anak perempuan"

hai, kamu yang ada di sana
apakah mungkin semuanya bisa diulang kembali?
di ketika aku melepasmu dengan sedikit beban di hati
namun aku harus segera bangun dari mimpiku yang panjang dan tak akan pernah berujung ini
aku sudah tidak mau makan darahku sendiri
aku mau cukup mengenangmu tanpa harus ada derai air mata lagi
mengenangmu lebih menyakitkan dari pada harus mengalami mimpi itu lagi
bisa-bisa kamu memberiku harapan untuk mempertahankanmu
mempertahankanmu sepanjang hidupku merupakan hal tersulit yang harus kulakukan
mengapa?
kerena, sampai kapan pun, aku tak akan mampu meluluskan permintaan ini
percaya atau tidak, ini sudah terjadi
kematianmu ini bukanlah bentuk kejahatanku
akan tetapi, aku rasa kamu tidak bisa menggantungkan aku begini saja hanya dengan impian
impian yang selamanya tak akan bisa terjadi dalam hidupku
kalau kamu mau tau,
kamu itu hanyalah selintas pikiranku yang menginginkan sosok lelaki yang mendampingi hidupku nanti dan seterusnya
dan kamu tidak nyata!
berulang kali aku berusaha untuk menolaknya, namun aku tidak bisa menembus atau menerjang dunia mimpi
aku tidak mungkin menukar dunia nyata dengan dunia mimpiku yang bodoh
aku tidak mau melakukan hal bodoh yaitu hidup hanya diperoleh dengan santapan imajinasi setiap hari
itu bisa membuatku buta akan arti cinta yang sesungguhnya
karena cinta bisa mengubahku menjadi lebih mengenal kehidupan luar tanpa dirimu lagi, kasih
kasihku, dimana pun kamu berada sekarang, entah dimanapun kamu memperlihatkan sosokmu lagi di hati dan memoriku
itu hanya membuatku sedih dan trauma untuk terus menyebut namamu yang jelas-jelas sangat mengubah arah angin di mulutku
andai saja, kamu tau, kemana perginya surat-suratku yang kubuat untukmu setiap bulannya
aku pasti akan membakarnya dan membiarkannya menjadi abu dan ditebas terbang oleh angin
agar semakin lengkap kehilangan dirimu dan tidak ada lagi bukti lain yang menunjukkan bahwa aku bersedih karenamu
sudah lama aku tidak merasakan arti cinta yang asli
pertahananku selama ini atas dirimu habis sudah
dan aku berharap, kamu tidak akan benar-benar hidup lagi
kepergianmu akan menjadi bukti yang terakhir
pengenangan tentang kamu dan aku akan terus berjalan meski aku tidak mau
tetapi, jujur aku tidak mau mengingatmu secara nyata karena kesedihanku pasti akan merusak semua yang bukan milikku